Densus Tangkap Teroris Di Bekasi
Jakarta (ANTARA) - Densus 88 Antiteror Polri menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap dua terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (3/9).
“Benar (telah melakukan penangkapan). Dua orang,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Namun, ia tidak bisa membeberkan mengenai kronologi maupun identitas terduga teroris yang ditangkap lantaran pemeriksaan tengah berjalan.
“Saat ini penyidik sedang melakukan investigasi intensif,” kata dia.
Pada kemarin Selasa (3/9), Densus 88 juga mengumumkan bahwa telah menangkap seorang terduga teroris berinisial YLK yang terafiliasi kelompok teror Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP), di Gorontalo pada 21 Agustus 2024.
Dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Densus 88 menangkap YLK pada pukul 15.29 WITA di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
YLK yang terafiliasi dengan AQAP, pernah berencana melakukan aksi teror terhadap Bursa Efek Singapura pada tahun 2014.
Barang bukti menonjol yang diamankan oleh Densus adalah satu lembar buletin dakwah Hizbut Tahrir Indonesia, satu buah paspor atas nama YLK, dan satu lembar dokumen pemeriksaan imigrasi Singapura.
Berdasarkan penyelidikan Densus 88, diketahui bahwa pada tahun 2012, YLK bergabung dengan kelompok Jamaah Anshor Tauhid (JAT) dan mengikuti program pengiriman personel ke Yaman sebagai bagian dari jihad global AQAP.
Keberangkatan YLK ke Yaman tersebut difasilitasi oleh ABU yang telah ditangkap oleh Densus 88. Pada saat itu, ABU menjabat sebagai Lajnah Roqobah (kaderisasi) kelompok Jamaah Ansharuh Syariah.
Ketika di Yaman, YLK mengaku mendapatkan perintah dari petinggi AQAP yang berinisial AM/AZ untuk melakukan aksi teror di Bursa Efek Singapura. Lalu, pada tahun 2015, YLK mencoba masuk ke Singapura melalui jalur laut, tetapi ditolak oleh imigrasi Singapura dan dideportasi ke Batam.
Setelah tahun 2016, YLK berupaya menghilangkan jejak dengan mengganti identitasnya hingga ditangkap pada Agustus 2024.
Baca juga: Densus 88 benarkan tangkap terduga teroris AQAP di GorontaloBaca juga: Pansel gandeng PPATK-Densus 88 cek identitas calon anggota Kompolnas
Pewarta: Nadia Putri RahmaniEditor: Tasrief Tarmizi Copyright © ANTARA 2024
Suasana bengkel yang disebut sebagai lokasi penangkapan terduga teroris di Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Antonio
Bekasi: Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris berinisial FNA di sebuah bengkel di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat. FNA ditangkap di sebuah bengkel yang berada di wilayah Kecamatan Bekasi Timur. Hal tersebut dibenarkan Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani. "Betul ada di Kota Bekasi, untuk release oleh Densus 88 Antiteror," kata Dani, Selasa 3 September 2024. Ketua RT 04 tempat tinggal FNA mengatakan, Ismail, mengatakan, dia ikut dalam penggerebekan. "Ya saya turun mendampingi sebelum melakukan penggerebekan itu kan tetep izin ke lingkungan ke RT saya. Memang sudah dibuktikan dari surat perintah Poldanya," katanya.
Saat itu, kata dia, FNA sedang tidak berada di rumah melainkan di bengkel. "Kebetulan juga beliau sedang tidak berada di rumah, kebetulan dia sedang berada di tempat kerja orang tuanya di Bengkel Motor Perumnas 3," ujarnya.
Ismail juga membeberkan, kalau pihak keluarga tidak berkenan dilakukan penggeledahan di kediamannya. Sebab, orang tua terduga sedang mengalami sakit. "Mungkin pertimbangan itu kepolisian tadi gausah jadinya penggerebekan cukup di bengkel aja," katanya.
Liputan6.com, Jakarta Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan menangkap dua orang yang diduga teroris di sebuah bengkel di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (3/9/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.
Adapun informasi ini dibenarkan oleh Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani.
"Iya (ada penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror Polri)," kata dia saat dikonfirmasi.
Namun, Dani masih belum bisa memastikan jumlah pasti terduga teroris yang ditangkap. Ia pun masih enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait identitas dan barang bukti yang diamankan tim Densus 88.
"Untuk rilis oleh Densus 88," tandasnya.
Sementara Ketua RT 04 RW 04 Duren Jaya, Ismail mengaku kaget dengan penangkapan warganya tersebut.
Menurutnya, salah satu terduga yang ditangkap berinisial FNA (22), yang sehari-hari bekerja di bengkel milik orang tuanya.
"Awalnya kaget, tetapi saya juga lega karena terbongkar indikasi jaringan teroris itu," ujarnya kepada wartawan.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan menangkap dua pelaku teroris di wilayah Bekasi Timur, Jawa Barat.
Penangkapan kedua teroris itu dilakukan pada Selasa (3/9) kemarin. Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar.
"Benar Densus 88 melakukan penangkapan di Bekasi. Ada 2 orang yang ditangkap," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (4/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Aswin belum merincikan lebih jauh ihwal peran dan jaringan teror dari kedua pelaku tersebut. Ia juga tidak berkomentar apakah penangkapan itu berkaitan dengan kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia atau tidak.
Aswin mengatakan saat ini kedua teroris tersebut tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik Densus 88 Antiteror Polri.
"Saat ini penyidik sedang melakukan investigasi intensif," pungkasnya.
TEMPO.CO, Bekasi - Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror atau yang dikenal Densus 88 menangkap dua orang yang diduga teroris di kawasan Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Selasa, 3 September 2024. Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi Dani Hamdani membenarkan adanya penangkapan tersebut.
“Iya (ada penangkapan terduga teroris), untuk release oleh Densus,” kata Dani saat dikonfirmasi wartawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua RT 04 RW 14 Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Ismail, mengaku turut mendampingi tim Densus 88 sebelum proses penggerebekan. Awalnya, tim densus menuju ke rumah terduga teroris tersebut. Akan tetapi penggerebekan itu gagal karena target tak berada di kediamannya. “Kebetulan juga beliau sedang tidak berada di rumah, kebetulan dia sedang berada di tempat kerja orang tuanya di Bengkel Motor Perumnas 3,” ujar Ismail.
Tak menemui targetnya, tim Densus rupanya bergerak ke sebuah bengkel di Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur. Pendi, seorang saksi mata di lokasi mengaku melihat langsung detik-detik penangkapan tersebut.
Dia menyatakan penangkapan dilakukan pada sekitar pukul 08.00 WIB. “Tahu-tahu (anggota) duduk di sini lngsung jangan bergerak, di bawa ke mobil,” kata Pendi sa ditemui di lokasi.
Pendi mengaku tak menetahui persis berapa anggota Densus yang ikut dalam penangkapan itu. Dia menyatakan sebagian besar anggota yang hadir dalam penangkapan itu menggunakan pakaian sipil alias pakaian preman. “Gak tahu (anggota) dari mana, pakai preman semua. Tapi kalau babinsa sama khamtibmas pake pakaian dinas,” ujarnya.
Dalam penggerebekan itu, Pendi juga tidak melihat secara jelas apa saja yang dibawa oleh tim yang melakukan penangkapan. Dia hanya melihat, pemilik bengkel dan anaknya di bawa oleh petugas. “Anaknya, bapaknya juga tadi dibawa,” tutupnya.
Hingga saat ini Tempo masih terus berupaya mengkonfirmasi penangkapan dua orang terduga teroris ini kepada Densus 88.
Bisnis.com, JAKARTA - Detasemen khusus anti-teror atau Densus 88 telah menangkap dua orang terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar mengatakan penangkapan tersebut dilakukan pada Selasa (3/9/2024).
"Benar Densus 88 melakukan penangkapan di Bekasi. Ada 2 orang yang ditangkap," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (4/9/2024).
Hanya saja, Aswin belum merincikan identitas, peran maupun jaringan teror dari kedua pelaku tersebut.
Di lain sisi, dia juga tidak memberikan komentar soal kaitan dua teroris tersebut dengan kunjungan Apostolik, Paus Fransiskus ke Indonesia.
Meskipun demikian, Aswin menegaskan bahwa saat ini tengah melakukan pemeriksaan secara intens terhadap kedua teroris teroris.
"Saat ini penyidik sedang melakukan investigasi intensif," tutur Aswin.
Diberitakan sebelumnya, satuan anti-teror Polri ini juga telah menangkap menangkap satu orang terduga teroris yang tergabung dalam kelompok teror Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) berinisial YLK.
YLK ditangkap di Desa Mongolato, Kabupaten Gorontalo, pada (21/8/2024). Pada 2012, YLK kemudian bergabung dengan kelompok Jamaah Anshor Tauhid (JAT) dan mengikuti program pengiriman personal ke Yaman sebagai bagian dari jihad global AQAP.
Di Yaman, YLK mengaku mendapat perintah dari petinggi AQAP yakni AM/AZ untuk melakukan aksi teror di bursa efek Singapura. YLK kemudian mencoba masuk ke Singapura melalui jalur laut pada 2015.
Namun, upayanya tersebut ditolak oleh imigrasi Singapura dan dideportasi ke Batam. Pada 2016, YLK berupaya menghilangkan jejak dengan mengganti identitasnya hingga akhirnya ditangkap pada Agustus 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga terorisme di wilayah Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kedua terduga teroris masih diperiksa intensif.
"Benar Densus 88 melakukan penangkapan di Bekasi. Ada dua orang yang ditangkap," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Rabu (4/9/2024).
Densus 88 Antiteror menangkap kedua teroris itu pada Selasa (3/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Aswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan terduga teroris di Bekasi itu. Belum ada penjelasan apakah penangkapan terduga teroris itu berkaitan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Aswin menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka.
"Saat ini penyidik sedang melakukan investigasi intensif," ucap dia.
Terduga Teroris Dibekuk di Gorontalo
Kemarin, Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu orang terduga teroris berinisial YLK di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. YLK diduga bergabung dengan jaringan teroris di luar negeri.
"Pada hari Rabu, tanggal 21 Agustus 2024, pukul 15.29 Wita, dilaksanakan penegakan hukum terhadap YLK," kata Kombes Aswin kepada wartawan, Selasa (3/9).
Aswin menyebutkan YLK terafiliasi dengan kelompok Al-Qaeda. Dia mengatakan YLK berencana melakukan aksi terorisme di Bursa Efek Singapura pada 2014.
Dia mengatakan YLK pernah melaksanakan pelatihan di Camp Hudaibiyah, Filipina. Selain itu, dia pernah mengikuti pelatihan militer di Jawa Timur pada 2001 yang digelar oleh Jamaah Islamiyah (JI).