Cara Mencari Hs Code Suatu Barang
Cek HS Code Melalui BTKI Bea Cukai
Selain dari halaman INSW, Anda juga dapat melakukan pengecekan HS Code melalui situs Bea Cukai BTKI. Berikut adalah caranya:
Langkah-Langkah Cek HS Code Barang pada Situs INSW
Berikut adalah langkah-langkah mudah untuk mengecek HS Code barang pada situs resmi INSW:
Contoh KasusJika kamu ingin mencari HS Code untuk “sepatu olahraga”, berikut langkah-langkahnya:
Masuk ke Situs Resmi INSW
Setiap negara umumnya memiliki situs resmi yang menyediakan HS Code. Di Indonesia situs ini dikelola oleh jasa otoritas bea cukai atau departemen perdagangan yang dinamakan INSW (Indonesia National Single Window).
Berikut cara melakukan pengecekan HS Code di situs INSW:
Apa tujuan Harmonized System Code (HS Code)?
Tujuan utama dari Harmonized System Code (HS Code) adalah untuk menyediakan sistem klasifikasi standar yang berlaku secara internasional untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Selain itu, masih ada tujuan lainnya dari penerapan HS Code, antara lain:
Secara keseluruhan, Harmonized System Code (HS Code) memiliki peran krusial dalam membantu menghubungkan dunia dalam aktivitas perdagangan internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi global, dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih teratur, transparan, dan terstruktur.
Baca juga: keuntungan dan cara import barang dari china
Titipbeliin.com, Solusi Jasa Layanan Importir Terbaik di Indonesia
Layanan jasa importir bisa membantu kamu terkait kegiatan impor, yang tentunya lebih paham terkait caramengecek HS code. Jadi, jika kamu masih ragu untuk melakukan impor, karena belum memiliki banyak pengalaman, maka menggunakan jasa layanan importir, seperti Titipbeliin.com.
Tim Titipbeliin.com seperti customer service, bisa bantu menjelaskan semua hal yang tidak kamu mengerti tentang impor, cara impor, hingga istilah-istilah lainnya.
Bahkan, tim Titipbeliin.com senantiasa juga akan membantu kamu terkait proses pemesanan barang impor, dari mulai pemesanan hingga proses selesai. Terlebih, semua prosesnya mudah, semudah berbelanja di marketplace.
Metode pembayaran mudah, biaya transparan, bisa bayar pakai rupiah, dan tentunya aman dan legal. Bahkan, ketika kamu ingin membeli perangkat selular, Titipbeliin.com juga akan membantu mengurusi pajak bea cukai hingga IMEI. Yuk, yang masih ragu, bisa konsultasi dulu dengan CS kami, gratis!
Dalam dunia perdagangan internasional, HS Code (Harmonized System Code) adalah elemen penting yang digunakan untuk mengklasifikasikan produk. Kode ini penting bagi pengusaha dan perusahaan yang melakukan ekspor. Kalau kamu belum familiar dengan konsep ekspor, kamu bisa mempelajari pengertian dan contoh komoditas ekspor terlebih dulu. Setiap produk yang diperdagangkan di seluruh dunia memiliki kode HS yang unik, yang membantu dalam pengelolaan tarif bea cukai dan pemantauan statistik perdagangan. Artikel ini akan memberikan panduan praktis tentang cara mengecek HS Code barang pada situs resmi INSW (Indonesia National Single Window) dengan langkah-langkah yang mudah diikuti.
HS Code, atau Harmonized System Code, adalah sistem kode numerik yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan secara internasional. Sistem ini dikembangkan oleh Organisasi Pabean Dunia (World Customs Organization - WCO) dan digunakan oleh lebih dari 200 negara. Kode HS terdiri dari enam digit standar internasional, namun beberapa negara, termasuk Indonesia, menambahkan digit tambahan untuk detail lebih lanjut.
Cara Mencari HS Code via INSW
Caramengecek HS code yang pertama, yakni bisa dilakukan via situs INSW atau Indonesia National Single Window). Adapun, situs ini memang disediakan pemerintah sebagai layanan pencarian HS code barang impor dan ekspor, secara daring.
Layanan ini dapat kamu akses pada situs web eservice.insw.go.id. Lewat portal ini, pelaku dagang dapat melihat kode HS barang beserta pajak dan ketentuan lain yang mengikat barang tersebut.
Berikut panduan mencari kode HS barang melalui situs INSW.
Selain melalui situs INSW, kode HS juga dapat kamu lihat melalui situs Kementerian Perdagangan, pada portal Intrade.
Cara Mengecek HS Code
Cara Mencari HS Code via Portal BTKI
Caramengecek kode HS lainnya adalah dengan mencari via portal BTKI. Di mana para pelaku usaha, bisa mencoba alternatif cara ini, yang disediakan oleh Kementerian Keuangan RI melalui Dirjen Bea Cukai.
Portal BTKI ini, memiliki tampilan yang lebih banyak indikator pencariannya, bahkan jika kamu inginmengecek besaran pajak yang harus dibayarkan, juga bisa gunakan portal ini.
Nah, untuk panduan dalam caramengecek HS code dari portal BTKI Bea Cukai, berikut langkah-langkahnya:
Sederhananya, kode HS menggunakan kode nomor, yang bertujuan untuk mengklasifikasikan barang. Nah, kode-kode nomor tersebut menjelaskan hingga mencakup berbagai uraian barang, yang tersusun secara sistematis.
Bagaimana contoh penulisan HS code yang memiliki 8 digit angka tersebut? Terlebih nomor tersebut juga memiliki arti, serta sistem penomorannya dalam HS, terbagi menjadi Bab (2-digit), pos (4-digit), dan sub-pos (6-digit). Berikut penjelasannya:
Kode HS “topi”, yaitu 6504.00.00
___ Pos (Heading) 6504
____ Sub-pos (Sub-heading) 6504.00
_____ Sub-pos ASEAN, ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN)
Penjelasan di atas saja tidak cukup? Yuk simak cara membaca kode HS berikut ini:
Penjelasan dari HS code dari dua digit pertama adalah kode nomor yang menunjukkan Bab tempat suatu barang, diklasifikasikan. Contohnya, kode nomor tersebut menunjukkan topi yang termasuk dalam Bab 65, yang memuat “Penutup Kepala dan Bagiannya”.
Dua nomor selanjutnya pada kode HS ini, menunjukkan bagian Heading atau pos barang pada suatu Bab. Contohnya, masih tentang topi yang menunjukkan bahwa benda berupa topi ini, diklasifikasikan pada pos 6504.
Dalam situs web INSW, pos ini memuat penjelasan “Topi dan tutup kepala lainnya, dianyam atau dibuat dengan merakit strip dari berbagai bahan, diberi garis atau dirapikan pinggirannya maupun tidak”.
Kode nomor ini, menunjukkan sub-heading atau sub-pos, di mana bagian ini menjelaskan pada setiap pos dan bab yang dimaksud. Pada contoh di atas, barang tersebut diklasifikasikan pada sub-pos 6504.00.
Jika dilihat secara keseluruhan yakni 8 digit angka, maka penjelasan yang dimaksud adalah hal yang menunjukkan pos tarif nasional yang diambil dari BTBMI, dan berasal dari teks AHTN.
Adapun, pos tarif ini menunjukkan besarnya pembebanan (Bea Masuk, PPN, PPnBM atau Cukai), bahkan jika ada peraturan lain yang mungkin saja, mengikat pada barang tersebut.
Nah, itu dia cara membaca HS code agar kamu bisa mengetahui maksud dari kode serta istilah-istilah kegiatan impor, hingga ekspor. Tidak hanya itu, penjelasan caramengecek HS code untuk klasifikasi barang ekspor dan impor, juga sudah ada di atas, dengan cara yang cukup mudah.
Umumnya, para pebisnis impor atau ekspor yang sering menemukan istilah tersebut, di setiap kegiatan mereka. Namun, untuk kamu para importir pemula, baik untuk keperluan bisnis maupun pribadi, jangan khawatir jika kamu belum paham tentang hal ini.
Masih Ragu mau impor atau ekspor? atau baru pertama kali?
Langsung saja hubungi arahin.id, kami siap membantu, menjawab setiap pertanyaan Anda!
Pesatnya kemajuan perdagangan global membutuhkan sebuah sistem standar sebagai pilar yang tidak tergantikan dalam mempermudah dan menyelaraskan kegiatan ekspor-impor di seluruh dunia.
Harmonized System Code atau HS Code adalah sistem kode tarif internasional yang menjadi bahasa universal bagi barang-barang yang diperdagangkan di berbagai belahan dunia.
Dalam kerumitan pasar internasional dengan ribuan jenis produk dan berbagai kebijakan tarif di setiap negara, HS Code menjadi panduan yang tidak ternilai harganya bagi pelaku perdagangan, pelaku bisnis, pemerintah, dan lembaga terkait.
Mari kita eksplor lebih dalam tentang pengertian HS Code, bagaimana sistem ini berfungsi, dan mengapa penting untuk semua pihak yang terlibat dalam aktivitas perdagangan internasional.
Siapa yang membuat HS Code?
Harmonized System Code (HS Code) dikembangkan oleh World Customs Organization (WCO), yang dalam bahasa Prancis dikenal sebagai Organisation Mondiale des Douanes (OMD). WCO adalah sebuah organisasi internasional yang berpusat di Brussels, Belgia, dan beranggotakan lebih dari 180 negara di seluruh dunia.
Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang tergabung dalam World Customs Organization (WCO). Indonesia menjadi anggota WCO pada tanggal 8 Juni 1952. Sejak saat itu, Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan program yang diselenggarakan oleh WCO, serta berkontribusi dalam pengembangan dan implementasi kebijakan kepabeanan yang diatur oleh organisasi ini.
HS Code pertama kali diperkenalkan oleh WCO pada tahun 1988. Sejak saat itu, kode ini telah mengalami beberapa revisi dan perbaikan untuk mengakomodasi perkembangan perdagangan internasional dan mencerminkan perubahan dalam jenis barang yang diperdagangkan.
Pada penerapannya, setiap barang yang diperdagangkan di pasar internasional diberikan kode numerik yang unik dalam HS Code. Kode ini terdiri atas angka-angka dan dapat mencakup hingga enam digit, tergantung pada tingkat spesifikasi yang diperlukan.
Struktur dari HS Code terdiri atas bab, kelompok, subkelompok, dan pos tarif, yang semuanya berkontribusi untuk menggambarkan ciri dan sifat barang dengan rinci.
Kode ini berperan penting dalam berbagai aspek perdagangan, termasuk penghitungan tarif, analisis statistik perdagangan, pemantauan kegiatan impor dan ekspor, perencanaan kebijakan perdagangan, serta pelaksanaan undang-undang dan regulasi terkait perdagangan internasional.
Dengan HS Code, para pelaku perdagangan dan pemerintah dapat memiliki pemahaman yang seragam tentang jenis barang yang diperdagangkan, memfasilitasi kelancaran arus barang di seluruh perbatasan, mengurangi kebingungan, dan membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih transparan dan efisien.